Judul artikel ini adalah Penentuan Lebaran Idulfitri Tahun 1439 Hijriah atau 2017 Masehi ala Aboge.
Jelas di sini adalah pembahasannya adalah pembahasan budaya. Bukan bermaksud untuk mengajak saudara-saudara muslim untuk mengikuti penentuan ini. Jika Anda adalah santri, silakan ikuti kiai-kiainya. Jika Anda adalah aktivis organisasi Islam, tentu punya cara masing-masing untuk penentuan awal lebaran idulfitri 1439 ini. Begitu juga dengan seluruh masyarakat. Amannya, ikuti saja sidang isbat kementerian agama.
Maka dari itu, sebelum dijelaskan cara penentuan awal Ramadan tahun ini melalui penghitungan aboge, ada baiknya saya tuliskan sangkalan alias disclaimer untuk tulisan ini: Ini hanya tulisan berkaitan dengan pengetahuan budaya. Saya secara pribadi tidak pernah menggunakan hitungan aboge sebagai acuan penentuan awal ramadan maupun awal syawal (lebaran).
Tulisan ini, selain sebagai pengetahuan budaya, juga sebagai wujud toleransi saya (dan kita) kepada kelompok Islam yang acapkali mengawali Ramadan dan Idulfitri berbeda dengan kebanyakan kaum muslim yang lain. Jika kita tahu, maka kita akan lebih mengerti. Jika sudah saling mengerti, itu tak ada anarki di antara kita.
Baik, kita lanjutkan pembahasan tentang cara penentuan lebaran idulfitri 1439 ala aboge. Istilah 'ala aboge' selalu saya sertakan untuk menghindari kesalahpahaman.
Seperti yang telah dijelaskan dalam artikel sebelum ini, (silakan dibaca jika penasaran: Aboge dan Cara Penentuan Awal Ramadan) bahwa tahun ini disebut dengan tahun Dal. Rumusnya adalah Daltugi.
Tahun barunya (satu suro) jatuh pada hari sabtu legi.
Selanjutnya, rumus penentuan awal syawal yang menjadi hari lebaran idulfitri ala aboge adalah dengan rumus, waljiro.
Waljiro = bulan syawal dino siji pasaran loro.
Maka, dapat dihitung dari daltugi tadi.
Dino siji, maksudnya dihitung sehari dari sabtu, maka tetap sabtu.
pasaran loro, maksudnya dihitung pasarannya dua setelah legi, yaitu legi (1) pahing (2).
Maka dapat diketahui lebaran tahun ini ala aboge jatuh pada hari Sabtu Pahing. Coba kita tengok di kalender. Sabtu Pahing bulan depan ada pada tanggal berapa?
Nah, di kalender yang merah ada di dua tanggal yaitu antara 15 dan 16 Juni. 16 Juni 2018 adalah sabtu pahing. Berdasarkan hitungan aboge, lebaran ini bertepatan pada tanggal 16 Juni 2018.
Menurut saya ini adalah hitungan keren. Orang jawa bisa membuat rumus yang tak lekang oleh waktu, masih mendekati (meskipun tidak sepenuhnya benar) hingga sekarang.
Untuk penentuan awal puasa dan awal lebaran yang akan kita lakukan tahun 2018 ini. Tinggal tunggu sidang isbat pemerintah. Kalau sekadar ilmu pengetahuan, bolehlah kita baca dan dengarkan pendapat ahli astronomi.
Karena penentuan awal puasa dan hari raya idulfitri berkaitan dengan ibadah, usahakan jangan ada orang lain di antara kita dengan Tuhan. Meskipun, tetap kita harus mengikuti para pakar para ulama. Jangan asal menentukan.